PAUD/KB-TK Islam Ummusshabri Bersama DPD Wanita GUPPI Sultra gelar Kegiatan Parenting

Dalam rangka membantu orang tua mengembangkan kemampuan parentingnya, PAUD/KB-TK Islam Ummusshabri bekerja sama dengan DPD wanita GUPPI Sulawesi Tenggara menggelar kegiatan parenting. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu Tanggal 5 April 2014 di Auditorium K.H. Baedawi Pesantren Ummusshabri Kendari.

Kegiatan yang mengambil tema “Mengembangkan Kemampuan Mengelola Emosi dalam menghadapi Prilaku Anak”  ini dikuti oleh orang tua murid dari peserta didik PAUD/KB-TK Islam Ummsshabri Kendari yang berjumlah sekitar 50 orang, dan tampil sebagai nara sumber adalah Nurhaerani Haeba, M.Si, M.Psi, yang juga menjabat Ketua Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) Sulawesi Tenggara dan dipandu oleh Dr. Rosmayasari, M.Si, Ketua DPD Wanita GUPPI Sultra.

Dalam uraiannya saat menyampaikan materi Nurhaerani Haeba mengatakan bahwa “mendidik anak tidak cukup dengan kasih sayang tapi disertai juga dengan ilmu karena dalam prakteknya orang tua terkadang mempermasalahkan hal-hal yang terjadi pada anaknya yang padahal sebenarnya bukan masalah, seperti anak yang hyper aktif cenderung mencemaskan para orang tua, padahal keaktifan anak saat kecil menadakan kecerdasannya saat dewasa kelak. Orang tua juga kadang-kadang tidak seimbang dalam memberikan respon terhadap prilaku anak, misalnya dalam memarahi dan memuji. Hasil penelitian menunjukkan, frekuensi orang tua memarahi anak rata-rata 24 kali dalam sehari, sementara memuji hanya satu kali. Padahal, respon tersebut akan berpengaruh secara signifikan dalam perkembangan anak.” Ucapnya.

Selain itu ia juga mengoreksi jenis kecerdasan yang banyak diapresiasi selama ini yang hanya menekankan kepada kecerdasan yang bersifat kemampuan akademik si anak saja, sementara kecerdasan yang lainnya seperti kecerdasan sosial cenderung diabaikan. Bahwa anak yang dianggap berprestasi hanya anak yang nilainya tinggi dalam mata pelajaran tertentu seperti Matematika. Padahal nilai tersebut tidak cukup atau tidak menjamin untuk perkembangan si anak kelak, khususnya dalam kemampuan berkompetisi setelah dewasa. Penyesuain sosial anak juga penting menjadi perhatian karena setiap anak memiliki tingkat penyesuaian sosial yang berbeda, ada yang mudah, ada juga yang agak sulit dan bahkan ada yang sulit sehingga butuh waktu lama untuk menyesuaikan dengan lingkungannya.”

Nurhaerani Haeba juga mengungkapkan Dalam mengelola emosi dalam mendidik anak, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :Kenali si anak, munculkan segi positifnya anak dan relaksasi kecil-kecilan. Dalam banyak kasus, sering terjadi kesalahan menghadapi prilaku-prilaku menyimpang si anak yang dinilai sebagai kenakalan padahal sebenarnya itu adalah cara si anak mengekspresikan keinginannya, misalnya keinginan untuk diperhatikan oleh orang tuanya yang selama ini merasa kurang diperhatikan. Tak kalah pentingnya adalah terkadang yang ada dalam persepsi si anak berbeda dengan persepsi orang tua, misalnya mengambil property milik orang tua di rumah, bagi si anak dianggapnya bukan mencuri karena yang ada dalam pikiran mereka adalah barang-barang milik orang tua merupakan milik mereka juga. Oleh karena itu, dalam hal ini, soal komunikasi dan pemberian kasih sayang yang cukup harus menjadi perhatian penting dalam mendidik anak.

Berkaitan dengan kegiatan ini Ketua Panitia Masnaeni, S.Pd yang tidak lain Kepala PAUD/KB/TK Ummusshabri ini mengharapkan apa yang telah disampaikan oleh pemateri dalam menjadi pelajaran kepada kita semua khususnya kepada orang tua murid yang telah berpartisipasi mengikuti kegiatan ini. (IK)

Share this post

Submit to DeliciousSubmit to DiggSubmit to FacebookSubmit to Google BookmarksSubmit to StumbleuponSubmit to TechnoratiSubmit to TwitterSubmit to LinkedIn

Additional information