MTs PESRI Kendari Tangkal Penyalahgunaan Narkoba Melalui Tes Urin Siswa Sebulan Sekali

Masih segar dalam ingatan kita ketika bulan September 2017 lalu Kota Kendari menjadi sorotan media nasional dikarenakan maraknya penggunaan narkoba di kalangan pelajar. Merespon hal tersebut, MTs PESRI Kendari membuat sebuah program inovatif yang bertajuk MTs PESRI BERSINAR (Bersih dari Narkoba). Program ini berisikan sosialisasi bahaya penyalahgunaan NAPZA di kalangan pelajar dan pemeriksaan urin secara berkala. Setiap bulannya sebanyak 51 siswa-siswi MTs PESRI Kendari mengikuti pemeriksaan urin yang dilakukan di Klinik Ummusshabri. Siswa-siswi yang menjalani tes urin merupakan sampel yang diambil dari setiap kelas. Penentuan sampel melalui pengamatan sikap keseharian siswa atau pemilihan secara acak oleh wali kelas.

Kepala MTs PESRI Kendari, Imanul Muttaqin, S.Pd.I. menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk tindakan preventif terhadap maraknya peredaran narkoba di kalangan pelajar. “Anak-anak kita banyak diantaranya menggunakan narkoba dikarenakan mereka merasa kurang terpantau oleh orang tua di rumah dan guru di sekolah. Oleh karena itu, MTs PESRI memprogramkan pemeriksaan urin setiap satu bulan sekali yang penentuan sampelnya berdasarkan pengamatan wali kelas dan orang tua siswa terhadap sikap keseharian anak atau dapat pula dikombinasikan dengan prosedur pemilihan sampel secara acak.” ujarnya.

Terkait dengan pembiayaan operasional pemeriksaan urin di MTs PESRI Kendari, Imanul Muttaqin menyatakan bahwa biaya tersebut diambil dari iuran Rp. 1000/pekan yang dikumpulkan oleh setiap siswa. Lebih lanjut, Imanul menjelaskan “pada awalnya, kami berpikir bahwa pemeriksaan urin yang dilakukan setiap bulan sekali membutuhkan biaya yang cukup besar dan tentu akan membebani keuangan madrasah bila program ini dibiayai sepenuhnya dari dana BOS.  Oleh karena itu, kami mengkomunikasikan i`tikad baik ini kepada orang tua murid dan alhamdulillah orang tua murid sangat mendukung terlaksananya program ini”.

Program MTs PESRI BERSINAR (Bersih dari Narkoba) diharapkan mampu menjadi role model pencegahan penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar. Manfaat dari program ini menurut kepala MTs PESRI Kendari yaitu mampu menumbuhkan sikap mawas diri terhadap bahaya peredaran narkoba khususnya di Kota Kendari. Selain itu, cara ini dipandang sebagai salah satu metode yang dapat menangkal masuknya pengaruh peredaran narkoba di dalam lingkungan madrasah. “Selama ini reaksi madrasah terhadap penggunaan narkoba oleh pelajar baru sebatas eksekusi, ini harus kita ubah. Mengeluarkan siswa pengguna narkoba dari lingkungan madrasah tidak akan menyelesaikan permasalahan. Untuk itu, dibutuhkan pendekatan preventif dengan memberikan pemahaman kepada siswa tentang bahaya penyalahgunaan narkoba dan meyakinkan mereka bahwa setiap aktivitas siswa baik di dalam maupun di luar madrasah tetap terpantau oleh guru dan orang tua.” tutupnya. (IM)

Share this post

Submit to DeliciousSubmit to DiggSubmit to FacebookSubmit to Google BookmarksSubmit to StumbleuponSubmit to TechnoratiSubmit to TwitterSubmit to LinkedIn

Additional information